Minggu, 11 Mei 2008

KEJUJURAN

Kejujuran memang menjadi barang yang langka dan sulit untuk ditemui sekarang ini. Termasuk kejujuran mulai luntur di kalangan masyarakat dengan semakin carut marutnya kehdupan dan kemasyarakatan ini yang terkadang penuh dengan manipulasi, pencemaran dan kecurangan-kecurangan. Mengapa jujur menjadi semakin langka? Dan mungkin akan segera punah di bumi tercinta ini. Jawabnya adalah karena diri kita sudah dibiasakan untuk tidak jujur semenjak kecil.


Mungkin anda bertanya: ah masak sih? Seingat saya, saya dididik oleh orang tua untuk selalu jujur? Kadang tidak disadari sebagai orang tua pernah mengajarkan anak untuk berbohong, pernah mengajari anak untuk tidak berkata jujur, karena salah mengimplementasikan kejujuran.

Saya tidak mengagungkan budaya barat lebih baik dari budaya timur. Beberapa film yang saya lihat termasuk The Pursuit of Happyness, sangat menghargai bagaimana orang yg berkata jujur. Orang barat tidak melihat sisi penampilan luar seseorang, orang yang berkata jujur dan konsisten selalu mendapat appriciate. Berbeda dengan budaya kita yang sering menilai orang dengan melihat sisi luarnya saja. Kita lebih menghargai penampilan daripada kejujuran, kepolosan, kesederhanaan dan idealisme. Disamping itu kejujuran sesungguhnya sudah mulai terkikis di masa kecil kita dulu.

Ingatkah kisah anak kecil, ia berlari-lari dan menyenggol gelas...dan akhirnya gelas jatuh pecah berantakan. Si orang tua yg mendengar suara ribut-ribut datang dan menanyakan : ”Siapa yg memecahkan gelas?” Si anak yg berusaha jujur akan menjawab: ”saya bu yg memecahkan ...” Biasanya mendengar itu orang tua akan bereaksi dengan memarahinya ... Akibatnya adalah pikiran anak menganggap bahwa berkata apa adanya alias jujur identik dengan dimarahi ... Pola seperti inilah diantaranya yg memberikan "sangu" kepada si anak kecil tadi dan tersimpan di dalam pikiran bawah sadar sampai dewasa, bahwa jujur identik dengan penderitaan.

Belum lagi banyak hal lainnya, misalnya meminta tolong anak untuk mengatakan bahwa si orang tua tidak ada di rumah saat ada tamu, meminta tolong si anak untuk menjawab telepon bahwa ayah sedang tidur padahal sedang nonton televisi dlsb. ..

Inilah salah satu faktor penyebab semakin lunturnya makna kejujuran yg terus mewabah sampai dewasa dan menjangkiti seluruh lapisan masyarakat.
Untuk itu marilah kita selalu konsisten menjaga kelestarian kejujuran minimal kepada putra-putri kita. Mari kita merubah diri sekarang juga, dan perubahan yang lebih besar pasti akan terwujud.

Tidak ada komentar: